::: ICE CREAM CHOCOLATE WITH BROWNIES :::


Bahan :
Ice cream chocolate :
• 500 cc susu segar / evapored
• 250 cc cream
• ½ kaleng (200 cc) susu kental manis coklat
• 75 gr gula pasir
• 5 butir kuning telur, kocok sampai lembut
• 90 gr cokelat bubuk
• 200 gr cokelat masak, cincang halus

Brownies :
• 125 gr margarine dilelehkan
• 40 gr cokelat bubuk
• 250 gr gula pasir
• 4 butir telur
• 100 gr tepung terigu
• 25 gr kenari dan kismis

Saus lemon
• 100 cc juice lemon
• 50 cc juice orange
• 75 gr gula pasir
• 1 sdm maizena, larutkan dengan air

Cara membuat :
Ice cream chocolate :
Masak susu, gula, cream, susu kental cokelat, cokelat bubuk, dan cokelat cincang, dengan api kecil sampai mendidih, angkat. Dinginkan
Tuang ke dalam telur,kocok sampai rata
Setelah tercampur rata, tuang ke dalam mangkuk / cetakan, bekukan dalam freezer selama 3 jam, setelah membeku keluarkan dan kocok dengan mizer sampai halus, tuang ke dalam cetakan, masukkan lagi ke dalam freezer, sampai menjadi ice cream.

Brownies :
Campurkan : gula , telur, dan margarin, kocok sampai naik
Masukkan terigu, kenari dan kismis, aduk rata, tuang ke dalam loyang ukuran 18 x 18 cm yg telah diolesi margarin, panggang dalam oven selama 45 menit. Setelah matang, keluarkan, dinginkan, potong2, hidangkan dengan ice cream, siram saus lemon

Saus lemon :
Masak gula, lemon dan orange sampai mendidih, masukkan maizena, aduk sebentar, lalu angkat. Dinginkan.

::: Sebuah Sharing :::

Suatu hari pak tua didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua hanya mendengarkan dengan seksama, lalu Ia mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan, "Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya ", ujar pak tua "Pahit, pahit sekali ", jawab pemuda itu sambil meludah ke samping Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.

Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu. Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya. "Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya, "Bagaimana rasanya ?" "Segar", sahut si pemuda. "Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?" tanya pak tua "Tidak, " sahut pemuda itu Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata: "Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama. Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yg kamu dapat lakukan; Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu". Pak tua itu lalu kembali menasehatkan:

Hatimu adalah wadah itu;

Perasaanmu adalah tempat itu;

Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.


Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu, dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian. Karena Hidup adalah sebuah pilihan, mampukah kita jalani kehidupan dengan baik sampai ajal kita menjelang? Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik.